BUILDINGCONCEPT
Sesuai dengan fungsi bangunan sebagai sekolah musik, konsep yang dipakai adalah bentuk-bentuk instrumen musik yang menjadi skin pada facade dan olahan tapak. Skin-skin tersebut dapat dilihat pada olahan pedestrian dan plaza yang mengambil pola tuts piano dengan memodifikasi bentuk polanya. Pola ini dipakai atas dasar bentuk site yang menyerupai bentuk piano. Material yang terdapat pada elemen tapak lebih banyak memakai material Granite dan batu-batu alam.
Bentuk massa yang sederhana menuntut adanya olahan facade yang dapat membuat bangunan terlihat lebih menarik dan tidak monoton. Olahan facade diharuskan untuk tidak menghalangi sinar masuk ke dalam bangunan, sehingga skin yang diterapkan adalah berupa sirip-sirip vertikal dan diagonal dengan menambah elemen segitiga sebagai estetika. Selain itu sirip-sirip pada facade dapat menciptakan efek bayangan yang masuk ke dalam bangunan. Sirip-sirip ini dapat diibaratkan sebagai senar instrumen, sedangkan segitiga sebagai instrumen Triangle. Bahan yang dipakai pada sirip adalah aluminium dikarenakan dapat didaur ulang dan tidak merusak alam.
Bentuk massa yang sederhana menuntut adanya olahan facade yang dapat membuat bangunan terlihat lebih menarik dan tidak monoton. Olahan facade diharuskan untuk tidak menghalangi sinar masuk ke dalam bangunan, sehingga skin yang diterapkan adalah berupa sirip-sirip vertikal dan diagonal dengan menambah elemen segitiga sebagai estetika. Selain itu sirip-sirip pada facade dapat menciptakan efek bayangan yang masuk ke dalam bangunan. Sirip-sirip ini dapat diibaratkan sebagai senar instrumen, sedangkan segitiga sebagai instrumen Triangle. Bahan yang dipakai pada sirip adalah aluminium dikarenakan dapat didaur ulang dan tidak merusak alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar